Logistik Ikut Goyang, Gara – Gara Ekspor Impor Turun
Cargo.id – Analisa yang dilakukan Supply Chain Indonesia mencatan adanya penurunan pertumbuhan dan volume dari sektor logistik selamat 3 bulan pertama, karena pengaruh dari wabah Covid-19.
Imbas dari covid-19 sendiri adalah terjadinya penurunan barang dan komoditas hingga aktivitas industri kecil dan besar.
Sektor logistik mencakup subsektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan, serta pos dan kurir. Sektor logistik mencakup subsektor transportasi per moda, yaitu jalur rel, jalan darat, laut, udara, serta sungai, danau, dan penyeberangan.
Chairman of Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan berdasarkan data BPS, pertumbuhan sektor logistik (lapangan usaha transportasi dan pergudangan) pada triwulan I/2020 sebesar 1,27 persen (y-o-y). Sementara pada semester I/2019, sektor logistik tumbuh 5,45 persen.
Dengan angka itu, sektor logistik berkontribusi terhadap PDB triwulan I/2020 sebesar 5,17 persen. Terjadi penurunan kontribusi dibandingkan dengan capaian pada triwulan I/2019 yang tercatat sebesar 5,53 persen.
Berdasarkan data BPS, pada kuartal I/2020 subsektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan, serta pos dan kurir mengalami pertumbuhan negatif 0,73 persen secara tahunan.
Baca juga :
Secara kuartalan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, subsektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan, serta pos dan kurir mengalami pertumbuhan negatif kuartalan cukup besar, yaitu sebesar 10,89 persen
“Penurunan volume sektor logistik juga dipengaruhi pertumbuhan negatif ekspor dan impor Indonesia. Penurunan ekspor sebesar 6,37 persen dan impor sebesar -11,89 persen secara kuartalan,” jelasnya, Selasa (12/5/2020).
Menurutnya, penurunan ekspor dan impor terjadi karena industri Indonesia menjadi bagian dari global supply chain yang terdampak pandemi Covid-19. Penurunan impor yang besar itu karena penurunan permintaan dalam negeri sekaligus menunjukkan ketergantungan industri Indonesia terhadap pasokan barang modal dan bahan baku dari luar negeri.
Secara keseluruhan pertumbuhan sektor logistik pada pada triwulan I/2020 terutama didorong industri pengolahan yang tumbuh sebesar 2,06 persen secara tahunan. Selanjutnya akomodasi makan dan minum sebesar 1,95 persen serta perdagangan sebesar 1,60 persen. Pada triwulan tersebut pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya tumbuh sebesar 0,02 persen.
Berdasarkan data tersebut, lanjutnya, terjadi penurunan pertumbuhan pada sektor-sektor tersebut, baik industri pengolahan sebesar 1,79 persen, kemudian akomodasi makan dan minum sebesar 3,92 persen, perdagangan 3,61 persen serta pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,80 persen.
Namun, masih berdasarkan data BPS menunjukkan pada triwulan I/2020 sub sektor transportasi yang mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi secara tahunan adalah angkutan laut yaitu sebesar 5,93 persen diikuti oleh angkutan darat sebesar 5,15 persen dan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan sebesar 1,16 persen. Pertumbuhan negatif terjadi pada angkutan rel 6,96 persen dan angkutan udara 13,31 persen.
Secara kuartalan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya semua subsektor transportasi tersebut pada triwulan I-2020 mengalami pertumbuhan negatif, dengan penurunan tertinggi pada angkutan udara sebesar 23,11 persen; diikuti angkutan rel 14,22 persen, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan 4,16 persen, angkutan laut 4,07 persen dan angkutan darat 0,67 persen.