Cargo.id – Garuda Indonesia Siapkan Rencana Bisnis Baru Di Bidang Ekspedisi, Seluruh bisnis di Indonesia mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19 termasuk maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia. Sampai saat ini meski sudah ada penerapan New Normal Namun Penumpang masih belum kembali normal seperti dulu.
Hal tersebut memaksa Garuda melebarkan bisnisnya yang bergerak di Bidang ekspedisi.
Operator penerbangan yang juga merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengumumkan akan merambah bisnis pengiriman satu hari (sameday) menggunakan armada Garuda. Produk tersebut akan diberi nama PesanAja.
Baca juga : Ekspedisi JNE Gresik ke Palembang
“Saya ingin sampaikan juga ke teman-teman di sini bahwa tidak lama lagi kami akan bertambah lagi, kami akan mengenalkan produk kami yang disebut PesanAja. Mungkin suatu hari kita bisa kirim bika ambon ke Rektor Binus, supaya tahu bahwa barang ini terbang menggunakan Garuda,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (16/6).
Menurutnya, saat ini kegiatan saling mengirim barang atau makanan telah menjadi aktivitas dan tren baru di kalangan masyarakat. Mengingat, saat ini mobilitas orang sangat terbatas akibat adanya pandemi.
Sementara aplikasi pertemuan virtual seperti Zoom atau WhatsApp tetap memiliki keterbatasan pengalaman (experience) bagi penggunanya.
“Orang berkirim itu menjadi sebuah bentuk intimacy yang baru. Orang berkirim itu menjadi sebuah komoditas yang berkelanjutan. Mudah-mudahan, orang dalam satu hari bisa kirim Gudeg Yu’ Jum sebagai bentuk interaksi,” jelas Irfan.
Ia mengungkapkan, dulunya Garuda Indonesia kerap mengandalkan bisnis jasa pengangkutan pihak lain, untuk kemudian barangnya dikirim menggunakan pesawat Garuda.
Tantangan di masa pandemi ini pun menjadi pemicu Garuda untuk memulai merambah bisnis ekspedisinya sendiri.
Baca juga : Ongkos Kirim Per Kontainer Di Pelabuhan Tanjung Priok
“Penting juga sebagai seorang perusahaan kita mencari celah-celah baru di balik kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan hari ini,” imbuhnya.
Sebelum melangkah pada bisnis pengiriman sameday, Garuda telah merilis layanan pengiriman berbasis aplikasi yakni KirimAja. Lini bisnis ini memungkinkan pelanggan untuk mengirim barang ke sejumlah destinasi penerbangan yang dilayani seluruh armada Garuda dan Citilink Indonesia.
KirimAja turut menerapkan model bisnis berbasis komunitas yang diharapkan dapat memberi dampak ekonomi sebagai agen pengiriman melalui program Sohib KirimAja.
Merujuk data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), industri pengiriman barang tumbuh 500% dalam empat tahun terakhir. Sementara pada awal tahun 2020, bisnis logistik diperkirakan telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 30%.
Salah satu faktor yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan jasa pengiriman adalah e-commerce. Tren pengiriman logistik dari e-commerce Indonesia diperkirakan tumbuh setidaknya 7,9% setiap tahun pada kurun waktu 2016-2021.
Sementara itu, lembaga penyedia data Statista menyebutkan e-commerce Indonesia diperkirakan mampu mengumpulkan pendapatan hingga US$28,59 miliar pada 2020 ini. Perolehan tersebut bahkan Statista jelaskan, sudah disesuaikan dengan pandemi covid-19.’
Lebih lanjut, Irfan menerangkan, Garuda memiliki dua strategi untuk era kelaziman baru (new normal) pada sektor transportasi. Pertama, adalah bertahan hidup (survival) dan kedua adalah bagaimana cara beroperasi secara lebih kompetitif.
Irfan menyebut salah satu prosedur pada era kelaziman baru adalah kewajiban penumpang untuk memeriksa kesehatannya sebelum menggunakan kendaraan umum. Kemudian menjaga diri dengan sejumlah alat bantuan pribadi seperti masker, serta menjaga jarak dengan penumpang lainnya.
Baca juga : Jasa Cargo Murah di Banjarmasin (Kalimantan Selatan)…
“Jadi new normal adalah kesepakatan baru, bukan aturan. Jadi new normal itu adalah kita sebagian besar sepakat bagaimana cara interaksi dan berkehidupan di antara kita,” sebut Irfan.
Ia menegaskan, saat ini Garuda juga tengah memperhatikan perilaku pelanggan yang diyakini akan berubah setelah masa pandemi ini.
Meski begitu, Irfan mengaku bahwa saat ini Garuda sedang melakukan kerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga untuk membangkitkan kembali keinginan terbang khususnya ke Bali dalam waktu dekat.
Ia bertekad untuk meyakinkan masyarakat bahwa terbang ke Bali menggunakan Garuda akan tetap menjadi aktivitas yang menyenangkan dan aman.
“Jadi pandemi ini membuat kami menyadari akhirnya bahwa customer behavior itu menjadi sesuatu yang sangat typical. Ke depan kita sangat sadar bahwa cara orang memilih airlines, cara orang terbang, dan cara orang memilih tujuan terbangnya itu berubah,” jelas Irfan.