cargo.id – Tips Usaha Sewa Dump Truck, Saat ini di sejumlah daerah marak dengan usaha sewa dump truck. Bahkan tak jarang ada yang membeli truk secara kredit lalu disewakan untuk menutup biaya cicilan perbulan. Nah, untuk kali ini kita akan bahas mengenai cara memulai usaha sewa dump truck untuk truk dari hasil membeli dengan cara mengangsur.
Pokok utama yang akan kita bahas adalah gambaran besaran dana untuk DP serta perkiraan pendapatan per-bulan dari truk yang kita operasikan. Disini kita hanya akan membahas mengenai hitungan dasar, tanpa menyebut brand atau harga truk secara spesifik.
Mempersiapkan Anggaran Untuk Uang Muka (DP) Truk
Tips memulai bisnis sewa dump truck kita awali dengan menyiapkan dana untuk uang muka atau down payment (DP) truk. DP untuk truk reguler umumnya minimal 30% dari harga kontan (cash). Misalnya kita ingin membeli jenis light truck (6 roda) mungkin harganya sekitar Rp 245 jutaan. Berarti dana yang kita butuhkan untuk DP sekitar Rp 85 juta. Untuk membeli bak truk sekitar Rp 40 juta. Jadi dana awal kita membutuhkan sekitar Rp 130 juta, kecuali kita beruntung mendapat unit lengkap (chasis + bak).
Disini sengaja kita pilih jenis dump truck index 5 kubik, bukan index 8 karena hanya untuk permulaan. Jadi lebih baik menggunakan yang ukuran kecil dulu yaitu 6 ban. Ukuran dump truck ini cukup untuk beroperasi mengangkut material bangunan, proyek, serta tanah urug.
Jika dump truck sudah di tangan, kita benar-benar harus rajin mencari informasi job angkutan sebanyak-banyaknya. Pilih ongkos yang paling tinggi dan minim resiko. Seperti yang kita tahu, sebagian besar pengoperasian truk di Indonesia selalu overload alias melebihi kapasitas tonase. Untuk menyiasati ini sebaiknya kita pilih order paling ringan dengan rute pendek, infrastruktur baik, serta ongkos tinggi.
Hitungan Kasar Income Usaha Sewa Dump Truck
Satu contoh misalnya pendapatan sewa dump truck perbulan (terhitung 24 hari kerja) Rp 15.120.00 maka akan dikurangi beberapa pengeluaran seperti:
- BBM Rp 3.360.00 /bulan
- Gaji Sopir (sistem bagi hasil) Rp 3.024.000 /bulan (diambil 20% dari pendapatan kotor /bulan)
- Uang makan sopir Rp 600.000 (Rp 25.000 / hari terhitung 24 hari kerja)
- Biaya perawatan + kir + pajak dll Rp 1.700.000
Dari hitung-hitungan diatas maka pendapatan bersih hanya Rp 6.436.000. Terkait untung ruginya hal ini tergantung managing yang kita atur. Dikatakan untung jika kita bisa menekan biaya untuk perawatan seminimal mungkin namun tetap memprioritaskan kualitas onderdil pengganti dan sang sopir sanggup memenuhi target pendapatan atau bahkan melampaui target yang ditentukan.
Perlu digarisbawahi, hitung-hitungan diatas menggunakan sistem ongkos ritase dengan harga Rp 90.000 per- 1 rit, dengan minimal sehari mendapat order 7 rit. Apabila sopir bisa mendapat 10 rit atau lebih per 1 hari, otomatis pendapatan perbulan lebih tinggi. Nah, jika biaya angsuran truk per-bulan sekitar Rp 6,5 juta maka bisa dibilang contoh pendapatan diatas sangat pas-pasan. Jadi target harus lebih dari itu.
Plus Minus Usaha Sewa Dump Truck
Disini kita bicara plus-nya dulu. Kita akan suka jika proyek dimana kendaraan kita dioperasikan berjalan lancar, terlebih lagi jika ada lemburan. Sementara sopir juga memiliki spirit kerja tinggi, loyal, rajin memeriksa kondisi kendaraan, dan punya kehati-hatian tinggi. Otomatis pendapatan bersih kita dan juga sopir akan meningkat. Truk juga lebih awet sehingga biaya perawatan bisa ditekan.
Minusnya, tentu saja kita kalang kabut jika usaha sewa dump truck sepi orderan, proyek tidak lancar, sementara kebutuhan untuk cicilan kredit kendaraan semakin dekat.