Ragasa termasuk jenis mobil engkel varian dari Mitsubishi yang usianya sudah cukup tua. Meskipun begitu masih ada varian yang lebih tua yaitu Mitsubishi Canter yang merupakan generasi pertama mobil engkel versi Mitsubishi. Varian ini posisi pengoperan gear masih berada di bawah setir seperti halnya beberapa legenda seperti Colt dan L300.
Kembali ke Ragasa, mobil engkel ini dibekali desain lebih keren millennium kotak-kotak dengan fitur yang sedikit lebih baik. Tahun pembuatan yang lebih muda sekaligus peremajaan dari generasi pertama membuat Ragasa engkel box cukup diminati masyarakat.
Mobil Engkel Mitsubishi Ragasa
Desain baru yang keren bukan berarti mobil engkel satu ini tanpa kelemahan. Ruang kabin untuk pengemudi sedikit sempit sehingga bagi pengemudi yang badannya cukup bongsor agak sulit mengoper gigi maupun melepas parking brake, meskipun sebenarnya posisi kursi bisa sedikit dimundurkan.
Mesin Mitsubishi Ragasa bisa dibilang cukup garang dan responsive dimana hanya dengan menginjak pedal gas cukup membuat mesin ‘berteriak’ kencang. Hal ini mungkin karena mesin tidak dibekali turbo atau Naturally Aspirated (NA) sehingga tenaga mesin dibuat sebesar mungkin. Tanpa turbo efeknya seperti kompresi padat dengan suara bising yang agak berlebihan.
Beralih ke bagian setir, pengeoperasian setir bisa dikatakan lumayan enak dan enteng meski tanpa kehadiran power steering. Namun kita lihat saja nanti bagaimana jika mobil engkel ini sarat muatan, apakah berpengaruh pada pengoperasian setir atau tidak. Berbekal wheelbase yang cukup pendek membuat Ragasa cukup lincah masuk ke gang-gang yang lumayan sempit. Hadirnya spion yang cukup besar membuat pengemudi lebih leluasa mengawasi bagian belakang.
Bicara masalah kenyamanan, Mitsubishi Ragasa mungkin tidak bisa memberi jaminan terlalu banyak. Coba saja melintasi polisi tidur dengan kecepatan sedikit lebih cepat, rasanya sangat keras sekali. Selain karena peer-nya pendek, Ragasa mungkin sengaja didesain untuk kendaraan yang sarat muatan sehingga dibuat lebih keras. Tujuannya sudah pasti supaya suspensi tetap mampu meng-handle-nya.
Mobil Engkel Mitsubishi Canter
Dibanding Ragasa, secara desain Mitsubishi Canter jauh lebih baik. Artinya cukup banyak modifikasi disana-sini. Ketangguhannya tidak perlu diragukan lagi sehingga wajar mobil engkel yang satu ini sangat populer di Indonesia.
Canter mempunyai ruang kabin yang cukup lega dan nyaman. Suhunya cenderung stabil alias tidak panas tanpa perlu menempatkan kardus dibagian atapnya. Posisi tongkat perpindahan gigi berada di dashboard yang baru-baru ini diadopsi oleh Grand Max. Desain spion juga cukup besar, dan mungkin karena merupakan generasi awal, si tangguh ini masih tanpa power steering maupun RPM. Hal mana sedikit berdampak buruk ketika harus parkir terutama ketika kendaraan membawa banyak muatan.
Penempatan tongkat perseneling di dashboard cukup tepat karena mudah dijangkau. Kursi pengemudi juga bisa dimundurkan sesuai selera sementara bagian setir juga bebas dinaik-turunkan. Putaran kaca pintu juga terasa lebih enteng, sayangnya butuh banyak putaran sampai bagian kaca bergerak.
Wheelbase dan shock yang lebih tinggi jelas memberi sensasi lebih nyaman saat Canter dikemudikan. Meski sedikit masih ada kocokan namun tidak terlalu terasa seperti Ragasa. Beralih ke masalah tenaga, pada awalnya masih terasa lemot namun begitu dilakukan penyetelan di beberapa bagian, tenaganya mampu keluar secara maksimal. Sangat responsive bahkan untuk acara salip-menyalip. Canter bisa dibilang memang luar biasa. Meskipun banyak kompetitor menawarkan fitur-fitur canggih, bahkan penambahan parking camera, toh Canter tetap paling banyak diminati.
Dari perbandingan mobil engkel Mitsubishi Ragasa dan Canter diatas, baik dari sisi desain, tenaga, kecepatan dan kenyamanan Canter memang jauh lebih unggul. Meski begitu untuk para pemula tidak ada salahnya untuk mencoba Ragasa.