Kargo News – Kargo Technologies sebuah startup marketplaca kusus Logistik, mendapatkan pendanaan cukup besar yakni sekitar 31 juta Dollar Amerika serikat, atau setara dengan Rp 504 Miliar. Pendanaan Kelas wahid atau Seri A tersebut, dipimpin oelh Tenata Capital dari Silicon Valey, Amerika Serikat.
Grup investor yang turut dalam pendanaan tersebut dari berbagai negara dan industri seperti Sequoia India dan Asia tenggara, Intudo Ventures, Coca-cola Amatil, Agaeti Convergence Ventures, Alter Global, dan Mirae Asset Venture Investment. Kargo juga mendapatkan pendanaan berbasis utang (debt financing) dari sejumlah bank dan institusi finansial regional.
Pendanaan ini sejalan dengan bergabungnya Kargo dalam perjuangan melawan virus corona (COVID-19) di Indonesia. Kargo membiayai gerakan Dana Bantuan Logistik (Logistics Relief Fund) dengan mengimbau seluruh karyawan untuk turut serta mengkontribusikan sebagian gaji mereka.
Baca juga : 3 Perusahaan Jasa Kirim Barang ke Malaysia Dari Indonesia Harga Murah Dan Amanah
Dana Bantuan Logistik akan digunakan untuk membantu para pengangkut logistik dan memastikan tidak adanya gangguan dalam pengiriman barang pokok di Indonesia.
“Teknologi Kargo memiliki nilai jual unik di saat efisiensi logistik menjadi sangat penting di Indonesia,” ujar Yodi Aditya, CTO Kargo dalam keterangannya, Selasa (14/4/2020).
“Mulai dari menjaga jumlah stok kebutuhan retail dengan kontak fisik seminimal mungkin atau memperlancar transaksi e-commerce di seluruh penjuru negeri, kami percaya bahwa Kargo mampu menyelesaikan masalah ini,” ujar Yodi.
Kargo juga bekerja sama dengan beberapa organisasi amal, seperti Kita Bisa, dan PT Akar Indah Pratama sebagai mitra logistik resmi yang berperan dalam pendistribusian makanan dan alat-alat medis untuk staf medis dan pasien di beberapa rumah sakit di Jakarta (RSPAD Gatot Subroto dan RSPI Sulianti Saroso).
Pendanaan ini diperoleh sekitar setahun setelah Kargo menerima pendanaan awal sebesar 7,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 123 miliar yang dipimpin oleh Sequoia India dan Asia Tenggara.
Pendanaan tersebut tercatat sebagai salah satu pendanaan awal terbesar di Asia Tenggara pada masa itu dan melibatkan beberapa investor teknologi global terkemuka. Beberapa investor lain yang terlibat di ronde awal tersebut ialah 10100 Fund milik co-founder Uber Travis Kalanick, Zhenfund asal Tiongkok, Intudo Ventures, ATM Capital, Innoven Capital, dan Agaeti Ventures yang dipimpin oleh pengusaha Indonesia Pandu Sjahrir. Kemudian, Patrick Walujo selaku co-founder dari Northstar Group, dan Diono Nurjadin selaku CEO Cardig International juga turut melakukan investasi pribadi pada Kargo.