Prosedur pengiriman barang merupakan tata cara pengiriman barang yang harus dipatuhi oleh pengirim barang. Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat juga menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satunya ialah pada bidang pengiriman barang.
Di era modern saat ini, telah tersedia berbagai jasa pengiriman barang yang dapat mengirimkan barang dengan aman dan dalam kurun waktu yang relatif lebih singkat.
Adanya jasa pengiriman barang ini juga merupakan salah satu bentuk terpenuhinya kebutuhan masyarakat untuk layanan pengiriman barang dari suatu kota menuju berbagai daerah. Hal ni tentu sangat membantu masyarakat dalam hal pemindahan barang dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Pengiriman berbagai macam barang kantor, perabotan rumah tangga, alat berat, barang elektronik, dan berbagai jenis barang yang lain akan sangat terbantu dengan adanya jasa pengiriman barang yang tentunya proses pengirimannya pun harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
Pengiriman barang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis armada, baik itu melalui jalur darat, laut, maupun udara.
Agar proses pengiriman barang dapat berlangsung dengan lancar, maka sebaiknya pengirim barang mampu mematuhi segala prosedur yang telah ditetapkan dalam pengiriman barang.
Prosedur pengiriman barang ditetapkan dengan tujuan untuk memperlancar proses pengiriman barang agar. Jika prosedur telah dilakukan dengan benar, maka hal ini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses pengiriman.
Prosedur pengiriman barang secara umum
- Booking shipment
Sebelum melakukan perjanjian pengiriman, pengirim barang harus melengkapi data-data seperti foto copy KTP, NPWP, serta SPPKP. Hal ini berfungsi untuk mempermudah proses komunikasi jika terdapat beberapa hal yang diperlukan dengan cepat pada saat pengiriman.
Selain itu, pengirim haru menjelaskan secara terperinci jenis barang serta berat muatan barang yang akan dikirim. Hal ini bertujuan untuk menentukan container empty yang sesuai dengan barang yang akan dikirim.
- Penerimaan serta pemeriksaan container empty
Container empty yang digunakan harus sesuai dengan jenis barang yang akan dikirim. Penyedia jasa pengiriman barangakan memiliki container empty untuk pengirim, dan selanjutnya pengirim berhak untuk memeriksa apakan container tersebut layak untuk digunakan untuk mengirim barangnya.
- Menentukan berat maksimum isi container yang akan digunakan
Prosedur pengiriman barang selanjutnya ialah menentukan berat maksimal isi container. Sebelum melalukan pengiriman, penyedia jasa pengiriman barang akan menjelaskan berat maksimum container yang akan digunakan untuk pengiriman.
- Ketentuan untuk barang-barang yang mudah rusak
Pengiriman barang yang mudah rusak seperti misalnya buah-buahan, sayuran, telur, dan lain sebagainya yang telah distuffing dalam general purpose container, bukan merupakan tanggung jawab penyedia jasa apabila terjadi kerusakan akibat keterlanbatan kapal
Barang yang memiliki potensi kondensasi hendaknya tidak diletakkan di dalam container dengan keadaan penuh. Usahakan barang tidak mencapai atap container, sehingga terdapat ventilasi pada saat pengiriman.
- Ketentuan untuk pengiriman benda cair dalam tanki
Pengiriman benda cair yang terdapat dalam tanki ini harus di las dengan container yang akan digunakan. Hal ini berfungsi untuk menjamin keamanan barang pada saat proses pengiriman.
Pengiriman barangyang dilakukan sesuai prosedur yang tlah ditetapkan dapat menjamin keselamatan barang, serta mencegah terjadinya kerusakan barang saat proses pengiriman.
Demikian penjelasan singkat terkait prosedur pengiriman barang yang harus ditaati oleh pengrim supaya pengiriman dapat berjalan dengan lancar. Semoga artikel ini bermanfat.