Terjun ke dunia bisnis cargo berarti harus siap dengan segala resikonya. Setiap usaha sudah pasti ada untung rugi, termasuk bisnis jasa cargo atau jasa pengiriman barang. Intinya bisnis dengan produk layanan pengiriman ekspedisi berupa dokumen atau file-file penting hingga barang-barang berat tidak hanya butuh modal besar, melainkan juga butuh intelijensi tinggi untuk mengurai rumitnya pengiriman karena menyangkut ratusan bahkan ribuan konsumen.
Usaha ekspedisi pengiriman barang atau jasa cargo sebenarnya tak jauh berda dengan bisnis jasa lain. Yang jadi perbedaan hanya pada jenis produk jasa atau layanannya. Ketika modal sudah di tangan dan pengetahuan cukup, sepertinya tidak sulit membuka bisnis jasa cargo. Mengapa dikatakan mudah? Sebab jika misalnya kita membuka jasa cargo udara kita tidak perlu memiliki pesawat sendiri. Begitu juga dengan cargo darat dan cargo laut, kita tidak harus memiliki berbagai jenis truk dan kapal laut.
Di Indonesia sendiri setidaknya ada 4 pelaku bisnis jasa cargo yang malang melintang di dunia bisnis ekspedisi dengan keunggulannya masing-masing.
Freelance Marketing
Mereka yang membuka usaha cargo kategori freelance marketing merupakan individu yang memiliki keahlian merekrut konsumen menjadi pelanggan. Sistem kerja freelance marketing sendiri terikat dengan banyak perusahaan cargo. Mereka bisa menggunakan cargo sebanyak-banyaknya sesuai margin yang mereka inginkan.
Untuk menjadi seorang freelance marketing tidak mudah. Butuh tanggung jawab besar dan harus mampu membangun kepercayaan terhadap klien. Yang patut digarisbawahi, banyak individu yang yang semula hanya seorang freelance cargo, di kemudian hari mampu membangun perusahaan jasa cargo dan kemudian berkembang pesat.
Perusahaan Cargo Yang Tidak Mempunyai Armada
Yang kedua ini tak jauh beda dengan yang pertama. Bedanya, freelance marketing bersifat individu sementara yang kedua ini berbentuk perusahaan, baik CV atau PT. Misi bisnisnya yaitu mencari konsumen sebanyak mungkin lalu mengalihkan pelanggan ke perusahaan cargo lain yang sudah memiliki armada lengkap.
Perusahaan cargo yang tidak memiliki armada ini juga bebas memilih cargo sesuai margin yang dikehandaki. Sistem kerjanya juga lebih profesional serta menawarkan produk layanan yang lebih baik dari freelance marketing.
Perusahaan Jasa Cargo Yang Menjalin Kerjasama dengan Pemilik Armada
Untuk bisnis jasa cargo yang ketiga ini jumlahnya tidak sebanyak dari jenis bisnis cargo yang kedua. Hal ini karena selain telah memiliki perusahaan cargo, mereka juga telah memiliki armada angkut lengkap yang dikelola secara mandiri.
Karena telah terjalin kerjasama maka usaha cargo dikelola oleh dua pihak yaitu pemilik cargo dan pemilik armada. Sistem kerjanya, perusahaan cargo mencari konsumen yang ingin mengirimkan barang, sementara pemilik armada tugasnya mengangkut barang kiriman ke lokasi tujuan. Meski begitu pengelolaan usaha cargo cenderung diserahkan pada perusahaan cargo.
Perusahaan Cargo Yang Telah Memiliki Kantor Perwakilan Sekaligus Armada Sendiri
Yang terakhir ini adalah bisnis jasa cargo paling lengkap. Mereka memiliki kantor perwakilan/cabang di sejumlah daerah sekaligus telah memiliki armada lengkap untuk pendistribusian barang ke lokasi tujuan. Jumlah armada mungkin berbeda-beda atau sesuai target lokasi pengoperasiannya.
Namun begitu perusahaan cargo yang memiliki kantor perwakilan dan armada sendiri sudah memiliki armada lengkap mulai dari pick up, mobil box, truk engkel, truk fuso, dan lain-lain. Jangkauan pengiriman juga lebih luas mencakup pulau-pulau besar di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Papua, Sulawesi, Lombok, dan lain-lainnya.
Merintis bisnis cargo tidak harus langsung berupa perusahaan CV atau PT. Justru lebih baik menjadi freelance marketing terlebih dulu untuk memahami seluk beluk bisnis sebelum akhirnya membentuk perusahaan sendiri.